Kepala Bappeda Provinsi Lampung Dampingi Gubernur dalam Forum Bisnis '2025 Shandong International Friendship Cities Cooperation and Exchange Week'

  • 13:24 WIB
  • 31 May 2025
  • Super Administrator
  • Dilihat 11 kali
Kepala Bappeda Provinsi Lampung Dampingi Gubernur dalam Forum Bisnis '2025 Shandong International Friendship Cities Cooperation and Exchange Week'

Shandong - Kepala Bappeda Provinsi Lampung, Elvira Umihanni dampingi Gubernur Lampung jalin kerjasama strategis bersama Provinsi Shandong, Tiongkok. Kerjasama ini meliputi berbagai bidang. Diantaranya dalam bidang pertanian modern untuk meningkatkan produktivitas pertanian daerah, pengembangan infrastruktur, dan kawasan industri. Serta dalam sektor pendidikan, termasuk beasiswa, pertukaran pelajar dan pemuda, serta pemanfaatan teknologi satelit luar angkasa yang diyakini menjadi langkah awal transformasi Lampung menuju provinsi berbasis teknologi.

Sebagai bagian dari kerja sama, BPD HIPMI Lampung bersama Pemerintah Provinsi Lampung juga akan mengirimkan 100 pemuda Lampung ke Tiongkok untuk mengikuti pelatihan penginderaan jauh dan pengoperasian sistem komunikasi satelit untuk pengolahan data dan analitik spasial. Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dilakukan di kantor pusat STAR Vision di Kota Haiyang, Provinsi Shandong, Tiongkok.

"Pemerintah Provinsi Lampung memperluas jejaring kerja sama internasional untuk mempercepat transformasi pembangunan daerah. Langkah ini merupakan tindak lanjut konkret dari kunjungan Konsulat Jenderal Republik Rakyat Tiongkok untuk wilayah Sumatera, Zhang Min, ke Lampung pada Senin (19/5) lalu," ujar Kepala Bappeda Provinsi Lampung.

Seperti diketahui, Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal juga menghadiri secara langsung forum bisnis internasional '2025 Shandong International Friendship Cities Cooperation and Exchange Week' bertempat di Hotel Shandong, Tiongkok pada Selasa (27/5/2025) yang melibatkan 30 perusahaan besar, termasuk Pauli Shandong Taiyuan Energy Co. Ltd. 

Lampung menjadi satu-satunya provinsi dari Indonesia yang hadir dalam forum tersebut, bersama Kota Malang. Gubernur Lampung turut menyaksikan penandatanganan Letter of Intent (LoI) antara Ketua APINDO Lampung Ary Meizari, dan CEO Pauli Group. Penandatanganan ini menandai komitmen awal kerja sama investasi di bidang pertanian modern serta potensi pengembangan ke sektor pariwisata dan kawasan industri.

Kepala Bappeda Provinsi Lampung melanjutkan bahwa implementasi proyek kerjasama tersebut akan dilakukan dengan model kemitraan langsung bersama petani lokal. "Teknologi dari Pauli Group diproyeksikan dapat meningkatkan produktivitas pertanian hingga 30 persen, khususnya pada komoditas utama seperti padi, jagung, dan hortikultura. Hal itu diharapkan mampu memastikan alih teknologi, memperkuat kapasitas produksi, dan meningkatkan kesejahteraan petani Provinsi Lampung secara berkelanjutan." ungkapnya.

Menurutnya Pemerintah Provinsi Lampung adalah provinsi pertama di Sumatera yang berkunjung secara resmi ke Shandong. "Provinsi Shandong adalah mitra strategis karena kemajuan teknologinya di sektor pertanian serta industrinya yang progresif. Kerja sama ini membuka jalan agar Lampung bisa belajar, bertransformasi, dan mengembangkan pertanian berbasis teknologi tinggi. Dengan kolaborasi ini Pemerintah Provinsi Lampung menargetkan percepatan pertanian berbasis teknologi, peningkatan ekspor komoditas unggulan, serta pembukaan lapangan kerja baru bagi masyarakat pedesaan.”

Pemerintah Provinsi Lampung juga aktif memperkuat kemitraan dengan pelaku usaha nasional dan internasional untuk terus menjadikan Lampung sebagai lumbung pangan nasional yang berdaya saing. Upaya tersebut telah diwujudkan melalui pembangunan silo dan penyediaan alat pengering gabah di sentra-sentra produksi guna mendukung rantai pasok pangan nasional.

“Keikutsertaan Lampung dalam forum ini adalah bagian dari diplomasi pembangunan daerah. Kita ingin jejaring internasional yang kita bangun benar-benar berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat,” tambah Kepala Bappeda.

Ia juga menyebut kerja sama ini akan diarahkan untuk mendukung visi jangka panjang Lampung sebagai pusat pertumbuhan baru di wilayah Sumatra dan menjadi bagian dari rantai pasok regional dan global melalui konektivitas pelabuhan dan logistik.