BandarLampung-Dalam rangka percepatan pencegahan stunting tahun 2020 di Provinsi Lampung, Pemerintah Provinsi Lampung dalam hal ini Bappeda Provinsi Lampung bersama Direktorat Jendral Bina Pembangunan Daerah, Kementerian Dalam Negeri, serta OPD terkait, telah melaksankan Virtual Meeting “Bimbingan Teknis Konvergensi Stunting Provinsi Lampung,” di Ruang Rapat Lantai 1 Bappeda Provinsi Lampung, Jumat (15/05/2020).

Angka prevalensi balita stunting di Provinsi Lampung pada tahun 2018 mengalami penurunan menjadi 27,3 % dibawah rata-rata nasional. Pada tahun 2020 ini, ada Enam kabupaten lokus prioritas penurunan stunting di Provinsi Lampung, yaitu Lampung Selatan, Lampung Tengah, Lampung Timur, Tanggamus, Lampung Utara, dan Pesawaran.

Menurut Sekretaris Bappeda Provinsi Lampung Evie Fatmawaty, ke Enam Kabupaten tersebut berkewajiban melaksanakan Delapan Aksi Konvergensi Penurunan Stunting Terintegrasi.

“Kami berharap, semoga nanti aksi konvergensi di 2020 ini, dapat dibina langsung oleh Tim Technical Assistant Pool (TAP) Ditjen Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri Regional 2 dikarenakan terdapat beberapa perubahan form pada pelaksanaan aksi dan pada tahun 2020 ini, terdapat Dua kabupaten baru yaitu Lampung Utara dan Pesawaran yang belum pernah melakukan aksi konvergensi penurunan stunting terintegrasi,” Ujar Evie.

“Kami juga berharap adanya bimbingan dari pusat, agar dapat melihat bagaimana progresnya kedepan untuk dua kabupaten baru tersebut, supaya action Kami di 2020, lebih bisa terlihat dan lebih nyata, jadi penurunnannya pun berhasil,” tambah Evie. 

Delapan aksi konvergensi analisis situasi program penanganan stunting, terdiri dari Penyusunna Rencana Kegiatan, Rembuk Stunting, Penetapan Peraturan Bupati/Walikota, Pembinaan Kader Pembangunan Manusia, Sistem Manajemen Data, Pengukuran dan Publikasi Stunting, dan Review kinerja tahunan.