Tingkatkan Kualitas Pembangunan Manusia - Pemprov Lampung Gelar FGD Tematik RPJMD 2025–2029 melalui Bappeda Provinsi Lampung

  • 14:07 WIB
  • 21 April 2025
  • Super Administrator
  • Dilihat 18 kali
Tingkatkan Kualitas Pembangunan Manusia - Pemprov Lampung Gelar FGD Tematik RPJMD 2025–2029 melalui Bappeda Provinsi Lampung

Bandar Lampung – Focus Group Discussion (FGD) Tematik bertema “Meningkatkan Kualitas Pembangunan Manusia” dilaksanakan di Audiotorium Pascasarjana Universitas Bandar Lampung (UBL) pada Senin, (14/4/2025). 

FGD ini menjadi bagian dari rangkaian diskusi tematik yang diinisiasi oleh Bappeda Provinsi Lampung sebagai forum strategis untuk menjaring masukan dari berbagai pemangku kepentingan guna memperkaya substansi Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Lampung Tahun 2025-2029 mendatang.

Acara ini dibuka secara resmi oleh Staf Ahli Gubernur Lampung Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan (Ekubang), Zainal Abidin yang mewakili Gubernur. Ia menyampaikan bahwa pembangunan manusia merupakan fondasi utama dalam mewujudkan visi besar Provinsi Lampung menuju Indonesia Emas.

"RPJMD 2025–2029 adalah tahap pertama dalam pelaksanaan RPJPD 2025–2045, yang berada dalam fase penguatan pondasi transformasi. Maka, kualitas SDM menjadi elemen kunci. Kami mendorong perencanaan pembangunan yang mengedepankan sinergi pemerintah pusat dan daerah hingga ke desa. Ini adalah bentuk sinergi yang diharapkan, semakin optimis untuk membawa Lampung maju" ujar Staf Ahli Gubernur Lampung Bidang Ekubang​ saat mengapresiasi UBL sebagai tuan rumah diskusi. 

FGD ini melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan, mulai dari perangkat daerah provinsi, instansi vertikal, akademisi, organisasi profesi, mahasiswa, hingga tokoh masyarakat dan organisasi kemasyarakatan. Tujuannya adalah memastikan proses penyusunan dokumen RPJMD berjalan secara partisipatif dan berbasis pendekatan bottom-up.

Kepala Bappeda Provinsi Lampung, Elvira Umihanni turut hadir dalam FGD yang dipandu oleh Perencana Ahli Madya Bappeda, Decky Ferdiansyah ini. Moderator menjelaskan bahwa tema pembangunan manusia merupakan salah satu prioritas utama dalam enam tujuan pembangunan Provinsi Lampung. Hal ini sejalan dengan misi kedua dalam Tiga Cita Visi Gubernur 2025–2030, yaitu “Memperkuat Sumber Daya Manusia yang Unggul dan Produktif.”​

Dalam forum ini, hadir sebagai narasumber utama Wakil Rektor I UBL, Erry Yulian T.A dan akademisi Universitas Lampung, Bujang Rahman. Keduanya memaparkan pentingnya peran pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial sebagai indikator kunci dalam pembangunan manusia. Tantangan seperti belum maksimalnya angka Index Pembangunan Manusia (IPM) Lampung tahun 2024 (73,13), masih tingginya tingkat kemiskinan (10,69%), serta kesenjangan layanan dasar, menjadi isu yang disoroti dalam diskusi.

“Pembangunan manusia sudah sewajarnya menjadi prioritas dalam RPJMD Provinsi Lampung. Untuk itu, penguatan sistem pendidikan berbasis kebutuhan industri yang dapat bekerja sama dengan perguruan tinggi diperlukan untuk merespon adanya tren perubahan kebutuhan keterampilan global. Hal ini berdasarkan data dari World Economic Forum Future of Jobs Report 2025, bisa juga dikombinasikan dengan peningkatan peran pusat layanan karir untuk transisi tenaga kerja ke industri sehingga dapat adaptif dengan kebutuhannya. Harapannya lulusan perguruan tinggi juga dapat berperan aktif mengisi peluang kerja lintas negara yang semakin banyak dan terbuka saat ini, sehingga dapat meningkatkan IPM kita tadi,” ungkap Wakil Rektor I UBL.

Dalam diskusi juga disampaikan perlunya reformasi tata kelola program sosial, penguatan layanan pendidikan dan kesehatan, serta integrasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diusung Pemerintah Provinsi Lampung ke dalam strategi peningkatan kualitas hidup anak dan ibu hamil.

Peserta FGD berasal dari beragam latar belakang, termasuk Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, Dinas PPPA, RSUDAM, 15 Bappeda kabupaten/kota, organisasi profesi kesehatan, dan perwakilan aktivis perempuan, anak dan mahasiswa seperti AISEC, LMND, DAMAR dan YPSK/Childfun serta stakeholder lainnya.

Staf Ahli yang mewakili Gubernur menutup sambutannya dengan ajakan agar semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, dunia usaha, maupun akademisi, dapat bersinergi membangun Lampung secara inklusif dan berkelanjutan.