Bandar Lampung - Kepala Bappeda Provinsi Lampung, Elvira Umihanni, menerima kunjungan dari National PPD Coordinator Food and Agriculture Organization of the United Nations (FAO Indonesia), I Wayan Tambun, dalam Pertemuan Pembahasan Arah Transformasi Sistem Pangan dan Posisi Peternakan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Lampung Tahun 2025-2029 di Ruang Rapat Alimudin Umar Lantai 3 Bappeda Provinsi Lampung, Kamis (1/8/24).
Kegiatan dalam rangka menindaklanjuti Surat Kepala PSIPKH, Kementerian Pertanian terkait Permohonan Fasilitas dalam rangka pengembangan desain proyek bertajuk "Produksi Ternak Berkelanjutan Mendukung Sistem Pangan, Lingkungan, dan Mata Pencaharian Perdesaan yang Tangguh" ini, merupakan pertemuan awal FAO dengan beberapa lembaga di Lampung seperti BSIP, Dinas KPTPH, Disnakkeswan, Balitbangda, Dinas Kehutanan, DLH, Diskopukm, Jurusan Peternakan UNILA, PT. CPI, ASOHI, Gapuspindo, Pinsar Petelur Nasional, RPH Metro, RPH AM Farm, Telaga Rizki 21, Son Haji Sony, PPSKI Provinsi Lampung. Kegiatan ini juga bertujuan untuk menentukan dan memutuskan pemilihan kabupaten lokasi proyek.
Rencana proyek yang juga dikenal sebagai GEF-8 Food System Integrated Program (FSIP) - Livestock ini adalah proyek dukungan global dari GEF yang bertujuan untuk memicu transformasi sistem peternakan di Indonesia guna meningkatkan kemandirian, keberlanjutan dan memberikan berbagai manfaat lingkungan global (GEBs).
"Kita tahu bahwa Lampung termasuk salah satu lumbung pangan nasional, kita berkontribusi juga terhadap pemenuhan kebutuhan beras nasional. Beras Lampung dikirim ke Jabodetabek dan juga beberapa provinsi di Sumatera. Kita peringkat pertama di Sumatera dan ke 5 Nasional. Tentunya kami semua perangkat daerah yang hadir disini mendukung penuh adanya kegiatan ini mulai dari persiapan, perencanaan, pelaksanaan dan yang nanti dibutuhkan selama berjalannya proyek." ujar Kepala Bappeda Provinsi Lampung.
Pada kesempatan ini I Wayan Tambun memaparkan, "Kondisi global lingkungan kita ini sudah termasuk dalam tahap yang mengkhawatirkan, utamanya emisi gas rumah kaca dan pemanasan global sudah semakin terasa. Kedepannya bagaimana kita melakukan perubahan, transformasi yang konsisten agar menjadi lebih favorable agar kita bisa tetap tinggal di muka bumi. Tujuan proyek ini bukan hanya semata-mata meningkatkan produksi tetapi bagaimana goal akhir kita dari proyek-proyek ini adalah memperbaiki tata kelola sumber daya alam untuk mempromosikan pengelolaan landscape terpadu dengan pendekatan kolaborasi multin pihak. Proyek ini sendiri adalah kolaborasi dari 3 kementerian dan 1 lembaga, yang mengawal proyek ini," ungkapnya.