Bandar Lampung – Sekretaris Bappeda Provinsi Lampung Ahmad Lianurzen mewakili Kepala Bappeda Provinsi Lampung membuka Kegiatan Lokakarya “Kerentanan dan Risiko Iklim Sektor Pertanian Provinsi Lampung” di Hotel Horizon, Bandar Lampung, Senin (19/2/2024).
Dalam sambutannya, Sekretaris Bappeda Provinsi Lampung menyampaikan dalam upaya mewujudkan komitmen menangani isu perubahan iklim, Pemerintah Provinsi Lampung telah membuat rencana aksi daerah penurunan gas rumah kaca dengan fokus pengendalian di lima sektor yaitu pertanian, kehutanan, energi, transportasi, limbah, serta kelautan dan pesisir. Pada Tahun 2022, capaian penurunan emisi gas rumah kaca Provinsi Lampung sebesar 12,9 persen dari target 6,9 persen.
Berdasarkan data Kaji Ulang Rencana Aksi Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Provinsi Lampung, diketahui bahwa besar emisi di Provinsi Lampung tanpa aksi mitigasi/Business as Usual (BAU) pada Tahun 2030 dari aktivitas yang ada diproyeksikan sebesar 27 juta ton C02e.
Pemerintah Provinsi Lampung menekan emisi karbon pada lima sektor prioritas, yakni Sektor Kehutanan dan Lahan Gambut melalui pengendalian kebakaran hutan, memberantas illegal logging, pengelolaan Tahura, mencegah deforestasi, dan pemberdayaan masyarakat sekitar hutan.
Lalu, sektor Pertanian melalui kegiatan usaha tani padi dengan sistem SRI (System of Rice Intensification), diseminasi varietas pertanian rendah emisi, diseminasi pertanian organik, dan penggunaan pupuk organic (UPPO). Pada sektor pertanian di Provinsi Lampung, perubahan iklim juga menjadi ancaman bagi ketahanan pangan nasional.
Komoditas pertanian Lampung termasuk dalam 5 besar sehingga Lampung menjadi lumbung pangan nasional. Komoditas tersebut terdiri dari Padi, Ubi kayu, Nanas, Jagung, Kopi Robusta, Lada, Tebu, Kakao, Pisang dan sebagainya.
“Semoga melalui pelaksanaan lokakarya hari ini dapat meningkatkan pemahaman terkait dengan kerentanan dan risiko iklim pada sektor pertanian Provinsi Lampung dan terwujudnya pengembangan rencana dan strategi konkret agar pembangunan rendah karbon dan berketahanan iklim dapat berjalan secara efektif dan efisien pada sektor pertanian di Provinsi Lampung,” ujar Sekretaris Bappeda Provinsi Lampung.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Mitra Bentala ini, dihadiri oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Lampung; Dinas Kehutanan Provinsi Lampung; Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung; Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Lampung; Dinas Perkebunan Provinsi Lampung; Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Lampung; Kelompok Tani, Lembaga Non-Pemerintah, Mahasiswa dan Media.