BANDARLAMPUNG-- Dalam Rangka Meningkatkan Ekspor dan Pengendalian Impor, Pemerintah ProvinsiLampung menggelar acara Coffee Morning bersama PT Pelindo II, Kantor Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Panjang, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Sumatera Bagian Barat, dan para Pelaku Usaha Ekspor Impor. Pertemuan berlangsung di Container Freight Station (CFS), IPC Pelabuhan Panjang Bandar Lampung, Senin (9/03)
Coffee morning yang mengusung tema "Mewujudkan Sinergitas Pemerintah Daerah Provinsi Lampung Dengan Pelindo II dan Bea Cukai Dalam Rangka Meningkatkan Ekspor dan Pengendalian Impor" ini, dihadiri oleh Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, General Manager PT Pelindo II Cabang Panjang Drajat Sulistyo, Kepala Kantor Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Panjang Andi Hartono, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Sumatera Bagian Barat Yusmariza, Forkopimda Provinsi Lampung, Perwakilan Bupati Walikota di Provinsi Lampung, Kepala OPD di Lingkungan Pemprov Lampung, Akademisi, Asosiasi yang terkait dengan pelabuhan atau industri, dan Pelaku Usaha Ekspor Impor.
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengungkapkan, bahwa berdasar RPJM 2024 pertumbuhan ekonomi Lampung meningkat rata-rata 6% per tahun. Angka ini diawali dengan target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3% pada tahun 2020. Untuk mencapai targettersebut salah satunya dilakukan upaya peningkatan ekspor.
"Tidak ada dari sekian banyak komoditi pertanian kita yang tidak 10 besar. Kopi nomor 1 di Indonesia tapi masih impor. Ini saya akan perang, apabila masih melakukan impor. Begitu juga dengan singkong, nomor 1 di dunia tapi kita masih impor," ujar Arinal mengungkapkan keprihatinannya.
"Mari kita sesama anak bangsa lebih baik kita bicara ekspor daripada mengambil keuntungan di tengah-tengah kesulitan petani. Saya harus mengembangkan ekonomi kerakyatan, saya harus mengembangkan Provinsi Lampung sebagai penghasil kopi terbesar bersama Sumatera Selatan dan Bengkulu," lanjutnya.
Dalam kaitannya dengan Pembangunan Infrastruktur, Arinal menuturkan telah bertemu dengan pihak Pelindo untuk membicarakan rencana pembangunan Pelabuhan Internasional. "Saya juga sudah meminta kepada Dirut Pelindo agar di Pesisir Barat dibangun Pelabuhan Internasional Multi Fungsi untuk ekspor, penangkapan ikan, juga persinggahan kapal pesiar." tutur Arinal.