Bandar Lampung - Bappeda Provinsi Lampung bekerjasama dengan Kantor Perwakilan Wilayah (KPW) Bank Indonesia Provinsi Lampung menyelengarakan Focus Group Discussion (FGD) Forum Ekonomi Lampung dengan tema "Transformasi Ekonomi Menuju Lampung 2045" di Ruang Rapat Lantai 2 KPW Bank Indonesia Provinsi Lampung, Kamis (9/2/2023).
Kegiatan dalam rangka menjaring pemikiran dari para ahli, praktisi, dan pemangku kepentingan, serta untuk mengidentifikasi isu-isu strategis pembangunan perekonomian di Provinsi Lampung jangka menengah (5 tahun) dan jangka panjang (20 tahun) ini dibuka oleh Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Fahrizal Darminto dan dihadiri oleh Direktorat Perencanaan Makro & Analisis Statistik Bappenas RI; Badan Riset dan Inovasi Nasional; Rektor ITERA; Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung; Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Provinsi Lampung; Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Provinsi Lampung; Kepala Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Provinsi Lampung.
Dalam sambutannya, Sekretaris Daerah Provinsi Lampung menyampaikan keberhasilah sebuah negara atau daerah sangat ditentukan oleh dua kata yaitu strategi dan transformasi.
“Kegiatan ini tujuannya sangat menarik, kita mencari dan merumuskan arah dan strategi transformasi ekonomi Provinsi Lampung ke depan. Keberhasilah sebuah negara atau daerah sangat ditentukan oleh dua kata ini, arah strategi dan transformasinya. Kita berharap ada FGD-FGD yang juga berbicara tentang arah dan transformasi perubahan-perubahan sosial. Kita diskusikan bagaimana transformasi ekonominya harus seiring sejalan dengan strategi transformasi perkembangan perubahan-perubahan sosial dan juga bagaimana kita mendesign institusi-institusi harus bekerja, sehingga transformasi itu bekerja dengan baik,” ujarnya.
“Kita harus memastikan, bagaimana strategi transformasi ini jangka panjang 2025-2045. Sehingga semua orang mempunyai cara pandang jangka panjang lebih jauh, paling tidak lima tahun masa kepemimpinan. Kita berpikir transformasi artinya kita mengelola perubahan. Bagaimana kita melihat sumber daya alam kita, melihat ekonomi kita, melihat bagaimana dukungan infrastruktur kita, dan lain-lain, supaya tranformasi ekonomi kita berjalan. Selain itu, lingkungan kita juga harus tetap terjaga, jangan sampai, ekonomi kita cukup tinggi, investasi cukup banyak, namun lingkungan kita rusak,” tambahnya.
Kepala Bappeda Provinsi Lampung Mulyadi Irsan selaku moderator pada kegiatan ini, juga menyampaikan FGD ini akan menjadi media komunikasi yang efektif untuk merumuskan arah dan kebijakan bagi pemerintah daerah untuk menyusun rencana pembangunan ke depan, baik di skala menengah dan panjang 20 tahun, sehingga bisa menjadi upaya bersama dalam rangka pertumbuhan ekonomi di daerah. Salah satunya akan melakukan transformasi ekonomi karena ini merupakan keniscahyaan. Ada kata-kata penting yang harus menjadi perhatian yaitu produktivitas, hilirisasi. Bagaimana kita bisa keluar dari middle income trup, dukungan sumber daya manusia, komitmen pemerintah, itu juga menjadi penting bagaimana value change juga kita harapkan kedepan. Dan hasil fgd ini akan kami (Bappeda) pertajam kembali dan akan kami validasi kembali, pada saat kami menetapkan point-point apa yang harus dilakukan dalam pilar ekonomi di Lampung.