Bandar Lampung - Kepala Bappeda Provinsi Lampung Fredy SM menyampaikan capaian dan perencanaan pembangunan Provinsi Lampung Tahun 2021 pada Virtual Meeting Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Provinsi Lampung tahun 2020 dalam rangka penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Lampung Tahun 2021, di Balai Keratun Lantai 3, Kamis (23/04/2020).
“Capaian dan target indikator pembangunan Provinsi Lampung ini, dilihat berdasarkan Pertumbuhan Ekonomi (PE), PDRB Perkapita, Inflasi, Tingkat Pengangguran Terbuka, Indeks Pembangunan Manusia, dan Angka Kemiskinan yang ada di Provinsi Lampung,” jelas Fredy SM.
Dalam Paparannya, Fredy SM menyampaikan capaian dan target indikator pembangunan Provinsi Lampung Tahun 2021, yaitu Pertumbuhan Ekonomi (PE) Lampung Tahun 2019 sebesar 5,27 %, lebihtinggi dibandingkan Pertumbuhan Nasional yang sebesar 5,02% dan rata-rataSumatera 4,57%. Namun setelah memperhatikan dampak pandemi Covid-19, Target PELampung Tahun 2020 yang semula sebesar 5,4-5,7%, dilakukan penyesuaian.Berdasarkan proyeksi BI dengan asumsi periode pandemik dan asumsi lainnya,terdapat dua skenario yaitu Skenario Moderat PE Lampung kurang dari 5 % denganasumsi periode pandemic 3 bulan, dan Skenario Berat PE Lampung 2-3 % denganasumsi periode pandemic 6 bulan,” jelas Fredy.
Sementara Struktur Ekonomi Lampung masih didominasi 3 Sektor Utama yaitu, Sektor Pertanian sebesar 28,96%, Industri Pengolahan 19,85%, Perdagangan dan Reparasi Kendaraan sebesar 11,75%.
IPM Provinsi Lampung meningkat dari 69,02 pada tahun 2018 menjadi 69,57 pada tahun 2019 dan masuk kategori “sedang”; Kendati demikian, IPM Provinsi Lampung masih lebih rendah jika dibandingkan IPM Nasional (71,92) dan Provinsi di wilayah Sumatera; Tahun2020, IPM Provinsi Lampung ditargetkan sebesar 70,23 dan Tahun 2021 target IPM Provinsi Lampung sebesar 70,86.
Jumlah penduduk miskin di Lampung pada bulan September 2019 mencapai 1,04 juta orang (12,30%), berkurang sebesar 50,12 ribu orang dibandingkan dengan kondisi September 2018 yang sebesar 1,09 juta orang (13,01%); Namun demikian, angka kemiskinan Lampung inimasih lebih tinggi dibandingkan dengan Nasional yang sebesar 9,22%. Tahun2020, target Persentase Penduduk Miskin Lampung sebesar 11,10% akan tetapi sebagai Dampak Covid-19, target ini sulit dicapai dan diproyeksikan Persentase Penduduk Miskin Tahun 2021 sebesar 11-11,5%.
Inflasi Gabungan Provinsi Lampung Tahun 2019 sebesar 3,44%, lebih tinggi dibandingkan tingkat inflasi Nasional yang sebesar 2,72%, namun masih terkendali dan berada dalam rentang target 3,5 ± 1%. Inflasi Tertinggi pada Kelompok Bahan Makanan sebesar 5,75% yang disebabkan meningkatnya harga pada sub kelompok bumbu-bumbuan sebesar 33,90%. Terget 2020 Inflasi sebesar 3,0-3,5%, akan tetapi sebagai dampak Covid-19 diprediksi akan terjadi kontraksi.
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Lampung terus mengalami trend penurunan, per Agustus 2019 TPT Lampung lebih baik dari Nasional yang sebesar 5,28% dan menjadi TPT terendah ke-3 di wilayah sumatera. Menurut Wilayah, TPT tertinggi berada di Perkotaan yaitu 5,55% sedangkan dilihat dari Tingkat Pendidikan, TPT tertinggi dari lulusan SMK yaitu 9,52%. Covid-19 berdampak pada pemutusan hubungan kerja, akan tetapi dengan asumsi kebijakan Nasional dan Daerah, TPT tahun 2021 ditargetkan 3,75%.
Tingkat Ketimpangan Pendapatan yang dilihat dari Gini Ratio/Indeks Gini Provinsi Lampung per September 2019 sebesar 0,331, meskipun sedikit lebih tinggi dari kondisi September 2018, Indeks Gini Lampung lebih baik dari Nasional.