Bandar Lampung – Bappeda Provinsi Lampung melalui Bidang Perencanaan Infrastruktur dan Kewilayahan menghadiri Rapat Sosialisasi Hasil Monitoring dan Evaluasi (Monev) Penanaman Mangrove di Hutan Lindung Muara Sekampung, Kecamatan Pasir Sakti, Kabupaten Lampung Timur, pada Kamis (16/10/2025) di Hotel Radisson, Bandar Lampung.

Kegiatan ini diselenggarakan oleh IPB Centre for Applied Research in Nature-based Solutions (I-CAN) sebagai bagian dari tindak lanjut Proyek FINCAPES, hasil kolaborasi antara IPB University dan University of Waterloo, yang didukung oleh Global Affairs Canada. Sosialisasi ini bertujuan untuk memaparkan hasil evaluasi restorasi ekosistem mangrove yang telah dilaksanakan pada Juli–Agustus 2025 lalu, serta mensosialisasikan rencana strategis tindak lanjut kegiatan tersebut.

Bappeda Provinsi Lampung memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif restorasi ini, yang sejalan dengan misi ketiga dalam RPJMD Provinsi Lampung Tahun 2025–2029, yakni peningkatan kualitas lingkungan hidup, khususnya upaya penurunan emisi gas rumah kaca. Keikutsertaan Bappeda dalam forum ini menegaskan peran aktif dalam perencanaan pembangunan yang berpihak pada keberlanjutan ekologis serta penguatan ekonomi pesisir.

Pada tahun 2024 I-CAN telah melaksanakan penanaman mangrove seluas 20 hektare di wilayah Pasir Sakti. Namun, pelaksanaan dihadapkan pada tantangan teknis, seperti kondisi hidrologi yang belum optimal dan tingginya kandungan besi (Fe) di lahan tanam. Sebagai bagian dari solusi, selain penanaman, program ini juga mencakup penguatan kelembagaan, peningkatan kapasitas sumber daya manusia kelompok tani, serta pendampingan berkelanjutan.

Melalui sinergi ini, Bappeda Provinsi Lampung berharap upaya rehabilitasi pesisir akan berkontribusi signifikan terhadap pemulihan ekosistem dan peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat. Forum ini juga menjadi momentum penting dalam memperkuat kolaborasi lintas sektor untuk mengakselerasi agenda pembangunan berkelanjutan di wilayah pesisir Lampung.