FGD PEMETAAN PROGRAM PRIORITAS PENINGKATAN KESEJAHTERAAN PETANI

FGD PEMETAAN PROGRAM PRIORITAS PENINGKATAN KESEJAHTERAAN PETANI

Bandar Lampung: ProvinsiLampung merupakan provinsi yang dikenal sebagai lumbung pangan nasional. Halitu dikarenakan Lampung sebagai penghasil terbesar Kopi dan Ubi Kayu diIndonesia. Selain itu,  Lampung jugamerupakan penghasil Padi, Jagung, Sapi Potong, Tebu dan Lada. Tidak hanyadikenal dari hasil perkebunannya saja, Lampung juga memiliki potensi dari segimartim yang sangat besar, untuk produksi perikanan tangkap serta budidaya.

 

Namun,meskipun dikenal sebagai lumbung pangan nasional, Jika dilihat dari persentase kemiskinan,Lampung sebagai provinsi dengan persentase Kemiskinan ke tiga terbesar di pulausumatera setelah Provinsi Aceh dan Bengkulu. 70% kemiskinan berada di pedesaan,dengan sumber utama pendapatanan penduduknya sebagai petani.

 

Ada tiga variabel yang menjaditantangan peningkatan kinerja sektor pertanian, yaitu terkait produksi, pasar dan pemasaran, kemudiankinerja keseluruhan sektor pertaninan dalam ekonomi makro daerah.

Hal ini lah yang mendorong BappedaProvinsi Lampung mengadakan Focus Group Discussion(FGD) Pemetaan Program Prioritas Peningkatan Kesejahteraan petani dengan tema"Transpormasi Pembangunan Sektor Pertanian di Provinsi Lampung" diRuang Rapat Lantai 1 Bappeda Provinsi Lampung, Rabu (10/4/2019).

 

Dengan fokus FGD untuk menentukanskema, skenario dan strategi pembangunan pertanian berbasis teknologi informasidan memanfaatkan perkembangan ekonomi digital. Kemudian bagaimana Peran danketerkaitan antara pelaku bidang pertanian dan  hubungan kelembagaan. Dan yang terakhir adalah bagaimana mekanisme dantahapan implementasi serta penjabaran prioritas, program dan kegiatan yangdibutuhkan.

 

FGD yang diikuti oleh para PerangkatDaerah/ OPD, Bank Lampung dan akademisi Ini, sebagai upaya untuk memperkayasubstansi dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) ProvinsiLampung 20-20-2024 dan untuk mempertajam sasaran dan indikator program/kegiatanprioritas dalam RPJMD dan Renstra OPD. 

 

Kepala Bappeda Provinsi LampungHerlina Warganegara menyampaikan, di Provinsi Lampung sudah ada kegiatan untukpetani yang disebut dengan Billing Sytem.Namun Billing Sytem ini baru menyasarkepada pupuk. Sementara permasalahan petani selain pupuk, yaitu benih dan yangpaling penting adalah permasalahan air.

 

 “Kemarin pada saat Musrenbang, masalah air inimerupakan salah satu dari permintaan dan keluhan masyarakat dari kabupaten dan kotayang ada di Provinsi Lampung. Mereka mempermasalahkan mengenai pembagian air tentangsaluran tersier. Ini yang menjadi pokok permasalah kita,” ujar Herlina.

 

Herlina juga berharap,  dengan adanya FGD ini bisa membantumendapatkan solusi untuk meningkatkan kesehjateraan petani yang ada di Provinsilampung.

 

“Kami sangat berharap sekali bahwa FGDini bisa membantu para petani kita. Petani kita di Provinsi Lampung. Kita masihterjebak pada persoalan kemiskinan fokus pertanian. Kita harus memikirkanbagaimana Lampung bisa lebih maju. Ini adalah salah satu kegiatan yang harusmenjadi fokus kita, dan mudah–mudahan dengen adanya keterkaitan dan  kebersamaan seluruh sektor baik dariteman-teman OPD maupun Perguruan Tinggi, dan stakeholder lainnya. Bagaimana kedepan mengetaskan kemiskinan di ProvinsiLampung. Kita akan menargetkan sampai dengan RPJMD 2024 nanti, menuju satu digit dan ini simulasi-simulasi sudahkita persiapkan.*