FGD LAMPUNG TERANG: UPAYA UNTUK MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR ENERGI DAN SWASEMBADA SUMBER E

FGD LAMPUNG TERANG: UPAYA UNTUK MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR ENERGI DAN SWASEMBADA SUMBER E

BappedaProvinsi Lampung mengadakan Focus GroupDiscussion (FGD) dengan tema “Lampung Terang” di Ruang Rapat BappedaProvinsi Lampung lantai 3, Kamis (11/4/2019).

FGDdengan tema “Lampung Terang” ini, sebagai upaya untuk mempercepat pembangunaninfrastruktur energi dan swasembada sumber energi listrik, kemudian untuk mengoptimalkanpenggunaan sumber-sumber daya Energi Baru Terbarukan (EBT), serta untukmenentukan kebijakan-kebijakan pengelolaan energi yang ramah lingkungan danramah pertanian. Hal ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan listrik di ProvinsiLampung.

FGDini menghadirkan tiga narasumber sekaligus, yaitu Nizar Marudi perwakilan dariDirektorat Sumber Daya Energi, Mineral, dan Pertambangan Bappenas, Abi Mayu perwakilandari ESDM, dan Abdullah dari PLN. Selain itu peserta yang hadir juga merupakanperwakilan dari OPD, kabupaten/kota, akademisi, serta stakeholder lainnya. 

NizarMarudi Perwakilan dari Direktorat Sumber Daya Energi, Mineral,  dan Pertambangan Bappenas menyampaikan, salahsatu fokus kemanfaatan terwujudnya RPJMN IV terhadap kondisi ekonomi yaitutercapainya pedesaan dan elektrifikasi rumah tangga, serta pemenuhan kebutuhanenergi dengan mengutamakan peningkatan EBT.

“Agartercapainya pemenuhan kebutuhan energi, ada beberapa strategi yang harusdilakukan. Seperti mengakselerasi pengembangunan pembangkit energi terbarukan,meningkatkan pasokan bahanbakar nabati, meningkatkan pelaksanaankonservasi dan efisiensi energi,meningkatkan pemenuhanenergi bagi industri,mengembangkan industripendukung EBT,” ujar Nizar.  

Nizar juga menambahkan, “Sementara target pembangunan Tata KelolaKetenagalistrikan kedepan, yaitu adanya Kebijakan harga yang lebih optimal, Pengembangan power wheeling, Mendorong adanya transparansi dan peran serta publikdalam perencanaan usaha tenaga listrik (independentregulatory body), Independenoperator transmisi dan BUMN regional.”

Dalampemaparan Kepala Bappeda Provinsi Lampung Herlina Warganegara menjelaskan,Lampung dibagi menjadi tiga kawasan pembangunan. Kawasan Timur sebagai kawasanyang diperuntukan sebagai kawasan industri. Kawasan Tengah sebagai kawasanpenopang bahan pangan, kemudian kawasan barat sebagai kawasan pariwisata.

“Denganadanya pembagian tiga kawasan di Provinsi Lampung. Dimana disemua kegitan ini,sudah pasti membutuhkan energi, baik listrik maupun lainnya. Energi menjadikomponen yang sangat penting sekali dan harus disesuaikan dengan arahpembangunan provinsi lampung,” ujar Herlina.

Herlinajuga berharap, untuk mewujudkan Lampung terang ini, tidak hanya menjadi perandan tanggungjawab pemerintah saja, tetapi juga bagaimana mendorong swasta danmasyarakat bisa masuk ikut andil, untuk mewujudkan Indonesia terang tersebut,dan yang paling penting adalah Lampung terang.

“Insyaallahsaya sangat optimis sekali ini bisa terwujud. Bappenas juga sudah mentargetkan99%, tadi lewat Pak Abdullah juga rasio desa sudah 97,65 , rasio elektrifikasi93,83, insyaallah dengan kita wujudkan Lampung terang, baik industri rumahtangga, industri sedang,  industri besar,bisa hidup dan terwujud. Sehingga bisa meningkatkan pendapatan dan kesejahteraanmasyarakat,” ujarnya.