BAPPEDA PROV. LAMPUNG GELAR FGD MISI I RANCANGAN AWAL RPJMD PROVINSI LAMPUNG 2019-2024

BAPPEDA PROV. LAMPUNG GELAR FGD MISI I RANCANGAN AWAL RPJMD PROVINSI LAMPUNG 2019-2024

BandarLampung: Bappeda Provinsi Lampung telah melaksanakan Focus Group Discussion(FGD) Misi I Rancangan Awal RPJMD Provinsi Lampung 2019-2024 di Gedung RektoratLantai 3 Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung, Kamis (18/7/2019)pagi dibuka oleh Rektor UIN Raden Intan Prof. Dr. Moh. Mukri.

 

FGDyang mengusung tema “Menciptakan Kehidupan yang Religius (Agamis), Berbudaya,Aman, dan Damai,” merupakan Misi nomor 1 dari 6 Misi Gubernur Lampung ArinalDjunaidi dan Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim.   Misi 1 ini sendiri, terdiri dari 3 janjikerja yaitu, Pertama “Lampung Merawat Indonesia” sebagai upaya untuk memperkuatkerukunan hidup antar umat beragama. Ke Dua “Lampung Mengaji”, serta membentukPusat Studi Ilmu Quran. Ketiga “Lampung Kaya Festival” dimana Budaya Lampungsebagai daya tarik Festival, merawat kebudayaan lokal dan mengembangkankesenian untuk mendukung peningkatan kunjungan wisatawan.

 

“Acarakita hari ini merupakan wahana dalam menyempurnakan penjabaran dan pengkayaansubstansi dari misi yang kita bahas, khususnya misi kesatu.  Dengan tujuan untuk memperkuat komunikasiantar lembaga dan kelompok masyarakat dalam menciptakan kebersamaan dantoleransi, serta meningkatkan kebudayaan daerah dan kerukunan hidup antar umatberagama, meningkatkan semangat gotong royong masyarakat, mengembangkan tradisibudaya daerah sebagai kearifan lokal,” sambutan Gubernur Lampung, dalam hal inidisampaikan oleh Kepala Bappeda Provinsi Lampung.

 

FGDyang dibuka oleh Rektor UIN Raden Intan Lampung Prof. Moh Mukri ini dihadirioleh OPD, Akademisi, dan Stakeholder lainnya. Dalam sambutanya, Prof. Mukri meyampaikan, "Diksi yang dimunculkanoleh pemerintah daerah saya kira adalah hal yang luar biasa dan harus kitadukung. Kita harus memberikan perhatian khusus terhadap tema yang kita bahashari ini, karena toolsnya adalah aman dan damai. Menarik sekali jika kitamelihat tema dan diksinya,  dimanamenciptakan masyarakat yang religius berbudaya aman dan damai. Saya kira diksiini menggambarkan jenjang epistimologis sebuah kehidupan atau pengetahuan. “Pemerintah harus mengupayakan terwujudnya agama yang rahmatan lil alamin sebagai rolemodel pengembangan kehidupan beragama di wilayah (Lampung) ini,” tambahnya.

 

DalamFGD tersebut, Kepala Bappeda Provnsi Lampung Herlina Warganegara Menyampaikan,“Tujuan dan sasaran dari Misi 1 yaitu, agar terwujudnya masyarakat yangberbudaya luhur dan kondusif, meningkatkan harmoni sosial dan kerukunan antarumat beragama, meningkatkan kualitas demokrasi masyarakat, pelestarian budayaLampung. Dengan arah kebijakan yaitu, memperkuat peran rumah ibadah dan pondokpesantren sebagai pusat informasi dan pendidikan publik untuk menangkal radikalismeserta mengembangkan sikap kebangsaan. Selanjutnya, memberikan bantuan kepadapondok tahfiz, pondok pesantren, rumah ibadah, & lembaga keagamaan,bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten/Kota. Meningkatkan penangananpelanggaran Perda. Meningkatkan penyelenggaraan ketentraman dan ketertibanumum. Meningkatkan wawasan  ideologikebangsaan. Mengembangkan tradisi budaya daerah sebagai kearifan lokal untukmenjadi dasar dan strategi dalam pembangunan daerah. Menyelenggarakan berbagaifestival budaya Lampung. Serta Pelestarian Warisan Budaya  melalui sertifikasi Warisan Budaya Tak Benda(WBTB) Lampung,” jelas Herlina.

 

Prof.Wan Jamaluddin sebagai salah satu narasumber dalam FGD ini juga mnyampaikan,“Pimpinan daerah itu tidak hanya dituntut konseptual saja, tapi juga harus adaaksi-aksi terjun langsung kemasyarakat, karenanya tawaran-tawaran yangdiberikan sangat bagus, bisa mencerminkan Lampung yang religius, yangberbudaya, aman dan damai. Walaupun tentu saja diakui dibutuhkan lagielaborasi, penguatan-penguatan disana-sini, agar menjadi lebih jelas. Menurutsaya point Lampung Mengaji cukup bagus, kegiatan yang sederhana, namun bisadirasa langsung secara cepat dan luas oleh masyarakat kita, dan menurut sayaakan lebih bagus lagi kalau para pemimpin kita Gubernur dan Wakil Gubernur ikutserta dalam kegiatan Lampung Mengaji itu,” Jelasnya.

GuruBesar UIN Raden Intan Lampung itu juga menambahkan, “agar yang dimaksud dariLampung Mengaji tidak hanya sekedar membaca Al-Quran, teatapi kegiatan-kegiatanseperti gerakan sholat subuh berjamaah perbulan sekali, dan kegiatan berjamaahlainnya, mungkin ada Lampung Berzikir, Lampung Besholawat dan Lain sebagainya”tambahnya.*